PERENCANAAN
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN PENANGGULANGAN OBESITAS DINI MELALUI POLA MAKAN YANG
SEHAT DI SDN CITRA DHARMA BAMBU APUS JAKARTA TIMUR
RENCANA PROGRAM PROMOSI
KESEHATAN “ PENANGGULANGAN OBESITAS SEJAK DINI MELALUI POLA MAKAN YANG SEHAT “
DI SDN CITRA DHARMA BAMBU APUS KECAMATAN CIPAYUNG JAKARTA TIMUR
1.
Latar Belakang
Sekolah merupakan sarana penting yang
membutuhkan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan. Pasalnya, anak usia
sekolah merupakan kelompok yang sangat peka untuk menerima perubahan. Pentingnya Promosi
Kesehatan di Sekolah merupakan Upaya untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar mandiri dalam mencegah
penyakit, memelihara kesehatan, menciptakan dan memelihara lingkungan sehat,
terciptanya kebijakan sekolah sehat serta berperan aktif dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat sekitarnya.
Gaya hidup masyarakat dunia (baik di negara industri maupun
negara berkembang) berubah karena tuntutan globalisasi yang menuntut orang
untuk bergerak lebih cepat,membuat orang lebih menyenangi gaya hidup yang serba
instan. Perilaku makan termasuk dalam gaya hidup yang mulai berubah. WHO
menjelaskan bahwa di antara sejumlah perilaku yang tidak sehat, pola makan
merupakan salah satu faktor utama tingginya angka kematian yang diakibatkan
oleh kanker dan jantung koroner (dalam Wardle et al., 1997).
Obesitas termasuk konsekuensi jangka pendek dari pola makan
yang tidak sehat.Obesitas berpengaruh terhadap konsekuensi jangka panjang,
seperti stroke, diabetes, jantung koroner, kanker, dan macam penyakit kronis
lainnya. Permasalahannya jumlah orang yang mengalami obesitas juga semakin
bertambah. Data yang dikumpulkan WHO (dalam Sharma,2011) menunjukkan bahwa 10%
anak-anak di dunia mengalami obesitas dan pada umumnya obesitas menetap sampai
usia dewasa.Di Indonesia, jumlah orang yang mengalami obesitas juga semakin
bertambah.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007,
prevalensi obesitas pada penduduk yang berusia 15 tahun ke atas adalah 13,9%
laki-laki dan 23,8% perempuan. Sedangkan prevalensi obesitas pada anak-anak
(6-14 tahun) adalah 9,5% laki-laki dan 6,4% perempuan. Angka obesitas pada
anak-anak di Indonesia hampir sama dengan estimasi WHO sebesar 10%. Semakin
bertambahnya jumlah anak Indonesia yang mengalami obesitas disebabkan karena
anak-anak juga suka makan di luar rumah, seperti rumah makan fast-food. Anak-anak
di usia sekolah sudah mulai dapat memilih dan menentukan makanan yang disukai,
serta suka sekali ‘jajan’. Jajan yang dibeli adalah seperti es, gula-gula atau
makanan lain yang tinggi kalori dan lemak, serta rendah serat (Wijayanti,
2007).
Data tentang obesitas atau anak-anak yang mengalami
malnutrisi akan dapat terus bertambah. Oleh sebab itu perlu adanya promosi
kesehatan berkaitan dengan perilaku makan sehat. Teori Sosial Kognitif dapat
menjadi dasar promosi kesehatan (Sharma, 2011).
Teori
ini menjelaskan bahwa pengetahuan yang dimiliki dapat membentuk keyakinan tentang
outcome dan self-efficacy belief. Keyakinan tersebut akan membentuk intention atau
niat seseorang untuk berperilaku dan pada akhirnya berperilaku (Bandura, 1986).
2.
Tujuan
a. Tujuan
Program
Untuk Menurunkan Angka
obesitas di Indonesia terutama pada Anak - Anak
b. Tujuan Umum
Siswa mampu melakukan perilaku makan yang sehat
c. Tujuan Khusus
1) Siswa memiliki pengetahuan tentang
manfaat makanan sehat
2) Siswa memiliki sikap yang positif
terhadap makanan sehat
3) Siswa memiliki pengetahuan bagaimana
memilih makanan sehat
4) Siswa mampu mengatur porsi makanannya
sesuai dengan kandungan gizinya
3.
Sasaran
a. Sasaran primer
Sasaran langsung yang ditujukan pada semua Siswa dan Siswi
SDN Citra Dharma
b. Sasaran sekunder
Dalam hal ini yaitu Guru , Orang Tua, Pemilik Kantin, Semua
Karyawan yang ada di sekolah SDN Citra Dharma tersebut
c. Sasaran tersier
Dalam hal ini sasaran yang membuat suatu kebijakan yang
dapat membantu lancarnya kegiatan promosi kesehatan yaitu kepala Sekolah SDN
Citra Dharma
4.
Rencana Kegiatan
NO
|
SASARAN
|
KEGIATAN
|
METODE
|
TUJUAN
|
Primer
: Murid
|
Memberikan penyuluhan tentang bahaya obesitas
|
Pengajaran di Kelas dalam bentuk Ceramah dan pemutaran
Video
|
Agar
Siswa tahu bahaya dari obesitas itu sendiri
|
|
Memberikan penyuluhan dan edukasi tentang kaitan pola
konsumsi makanan dengan kejadian Obesitas
|
Pengajaran di Kelas dalam bentuk ceramah dan pemutaran
Video
|
Agar
Siswa tahu kaitan obesitas dengan pola Konsumsi Makanan
|
||
Memberikan
Edukasi kepada Murid mengenai Pengetahuan tentang makanan sehat
|
ΓΌ Pengajaran di dalam kelas bisa
dalam bentuk pengajaran atau video
ΓΌ Pemberian poster tentang kelompok
makanan sehat dan piramida makanan di lingkungan sekolah
|
Agar
murid lebih memahami Makanan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi.
|
||
Memberikan Penyuluhan secara langsung tentang kegunaan
dari tiap kelompok makanan sehat
|
ΓΌ Pengajaran di dalam kelas tentang
kandungan gizi dan kegunaan dari tiap kandungan gizi bagi kesehatan
ΓΌ Bisa dalam bentuk permainan atau
kuis kepada siswa
|
Agar
Siswa lebih memahami tentang kegunaan dari tiap kelompok makanan sehat
|
||
Memberikan penyuluhan tentang Cara memilih makanan sehat
(bervariasi, seimbang kandungan gizinya) 4 Sehat 5 Sempurna
|
ΓΌ Pengajaran di dalam kelas tentang
makanan yang mengandung gizi seimbang
|
Agar Siswa Tahu dan paham tentang cara memilih makanan
yang sehat
|
||
Memberikan penyuluhan
tentang body image dan kaitannya dengan pemilihan makanan sehat
|
ΓΌ Video tentang dampak makanan sehat
ke tubuh dan kesehatan terutama efek jangka pendek dari makanan sehat terhadap
tubuh
ΓΌ Pengajaran tentang pemilihan
makanan sehat akan berpengaruh terhadap body Image
|
|||
Peer Educator
|
memilih
siswa siswa yang terlihat menonjol.Para siswa yang dipilih akan mendapat
pelatihan tentang cara cara memilih makanan sehat dan bagaimana mengajarkan pengetahuan
tersebut kepada teman temannya
|
Dapat
memberi pengaruh diantara siswa siswa yang lain tentang bagaimana memilih
makanan yang sehat untuk dikonsumsi
|
||
Cek Kolesterol
|
Rutin
melakukan pengecekan Kolesterol pada semua Siswa secara rutin setiap 1 bulan
|
Untuk
melihat berapa banyak siswa yang terkenan kolesterol
|
||
Reward
|
ΓΌ Memberikan reward bagi siswa yang
melakukan perilaku makan sehat sehingga siswa
ΓΌ yang lain mencontoh
|
Dengan adanya Reward siswa lebih termotivasi untuk
melakukan perilaku makan sehat dan memberikan contoh buat siswa yang lain
|
||
Memberikan penyuluhan tentang self efficacy dan
pengaruhnya terhadap pemilihan makanan sehat
|
Pengajaran
di dalam kelas tentang selfefficacy
ΓΌ Training pembentukan self efficacy
locus of control pemilihan makanan
Sehat
ΓΌ Sekolah bekerja sama dengan
trainer atau psikolog anak untuk mengajarkan tentang self efficacy pada siswa
dan penting selfefficacy dalam pembentukan perilaku makan sehat
|
|||
Konseling
bagi anak anak
dan
orang tua, khususnya bagi anak anak yang memiliki
kecenderungan
obesitas
|
Melakukan
Konseling di Sekolah dengan mendatangkan ahli gizi dan yang terkait khususnya
bagi Anak-Anak yang kecendrungan memiliki obesitas
|
Agar orang tua dan anak yahu bahaya obesitas serta lebih
bisa mengontrol pola konsumsi Makanannya
|
||
Sasaran
Sekunder
|
||||
Guru
|
Mengikuti
training tentang Body Image dan pembentukan selfefficacy locus of control pemilihan
makanan sehat
|
Guru bekerja
sama dengan
ahli
gizi atau trainer untuk mendapat bahan
pengajaran
tentang pola makan sehat
|
Hasil dari training yang sudah
diikuti bisa di salurkan lagi ke Muridnya, serta bisa dimasukan dalam bahan
pengajaran sekolah
|
|
Orang Tua Murid
|
Kerjasama Dengan Orang Tua Murid
|
Memberikan
penyuluhan kepada orang Tua tentang bagaimanan memilih makanan yang sehat
bagi Anak anaknya
|
Agar Para orang tua bisa menerapkan pola makan sehat di
rumah
|
|
Kantin Sekolah
|
Seluruh kegiatan
di kantin:
ΓΌ Penyediaan makanan yang sehat dan mengandung
gizi seimbang
ΓΌ Mengurangi jumlah makanan yang
kurang sehat (misal:snack, gorengan,makanan yang mengandung zat pewarna, dll)
ΓΌ Mengganti minuman bersoda dengan lebih
banyak menjual jus buah atau susu
ΓΌ Mengganti harga menaikkan harga
untuk makanan yang tidak sehat
dan
mengurangi makanan yang
sehat Poster tentang makanan
makanan sehat di kantin
ΓΌ Kantin memberi label pada makanan
yang dijual
ΓΌ Penyuluhan dan pelatihan Kepada
Pemilik Kantin Sekolah
|
ΓΌ Sekolah bekerja sama dengan ahli
gizi untuk mengecek secara langsung tentang makanan yang dijual di kantin
(makanan yang layak dikonsumsi dan makanan yang sehat)
ΓΌ Sekolah dan pemilik kios kantin
membuat kebijakan baru tentang harga makanan yang dijual
ΓΌ Bekerja sama dengan pemilik kios
untuk menempelkan stiker kelompok makanan makanan yang disajikan
ΓΌ Perlu adanya penyuluhan dan
pelatihan khusus bagi penjual makanan di kantin agar mereka dapat memilih
makanan yang lebih selektif, khususnya makanan yang sehat untuk dijual di
kios mereka.
|
Agar pemilik kantin sekolah lebih selektif dalam memilih
makanan sehat untuk dijual
|
|
Sasaran
Tersier
:
Pemilik Yayasan/
Kepala sekolah
|
-
Kebijakan
Sekolah
|
Menambahkan tentang kebijakan tentang perilaku makan
sehat. Kebijakan dapat berupa aturan tentang makanan yang dapat dikonsumsi di sekolah atau
larangan membeli
makanan dari luar sekolah. Berkaitan dengan kebijakan,
sekolah bisa mengadakan hari
makanan sehat (missal seminggu sekali), dimana pada hari itu
semua siswa dan guru
diharuskan untuk makan makanan yang sehat.
|
Agar siswa, Guru dan semua yang ada dilingkungan sekolah
menjadi terbiasa dalam mengkonsumsi makanan yang sehat
|
|
Pemberian Reward
|
Pihak
sekolah juga dapat memberikan reward bagi penjual Makanan di kantin, bagi
mereka yang menjual makanan sehat
lebih banyak.
|
Sehingga para pedagang di lingkungan sekolah menjadi
termotivasi untuk menjual makanan yang sehat
|
||
Rutin melakukan festival atau bazaar makanan sehat
|
Mengadakan
Acara bazaar dan lomba pemilihan makanan sehat disekolah yang bisa diikuti
oleh semua Guru,Murid dan Orang Tua Murid
|
untuk mengenalkan macam-macam makanan sehat yang dapat
dikonsumsi
|
||
5.
Rencana Monitoring dan Evaluasi
a.
Monitoring
Rencana Monitoring dan Indikator :
1) Mengetahui kemajuan perubahan secara
Fisik terutama Kantin sekolah
ΓΌ kantin sekolah tetap menjual makanan
sehat setelah dilakukan konseling dan penyuluhan terhadap semua pedagang di
lingkungan sekolah
ΓΌ kantin sekolah tetap memberikan label pada
makanan yang dijual
2) Mengetahui kemajuan perubahan secara
perilaku,
ΓΌ Para murid, Guru dan Karwayan
dilingkungan sekolah mulai mengkonsumsi makanan sehat dan mengurangi makanan
siap saji
ΓΌ Para Orang Tua mulai membekali
Anaknya dengan menu sehat atau Menu seimbang dilihat dari bekal yang dibawa ke
Sekolah
3)
Memeriksa Kemajuan
Pelaksanaan Kegiatan dengan menggunakan tabel perencanaan yang telah disusun,
untuk mengetahui apakah jenis dan volume kegiatan yang direncanakan, pada saat
ini sudah dilaksanakan.
ΓΌ Guru mulai secara rutin atau setiap
satu kali dalam seminggu memberikan pengajaran tentang perilaku pola makan yang
sehat kepada siswa
ΓΌ Sekolah dan ahli Gizi rutin mengecek secara langsung
makanan yang dijual di kantin (makanan yang layak dikonsumsi dan makanan yang sehat)
b.
Evaluasi
Rencana Evaluasi dan Indikatornya :
1. Evaluasi Proses
Evaluasi terhadap tindakan
profesional, pemantauan kualitas dengan melihat apakah Pelaksanaan
Kegiatan yang telah disusun,pada saat ini sudah dilaksanakan.
2. Evaluasi Dampak
ΓΌ Evaluasi terhadap perubahan faktor
predisposisi, pemungkin dan penguat.
ΓΌ Evaluasi terhadap perubahan perilaku
§ Apakah kantin sudah menjual makanan
yang sehat dan mengurangi makanan yang siap saji
§ Apakah murid dan para Guru dan semua
yang ada di lingkungan sekolah sudah melakukan perubahan perilaku pola konsumsi
makanan sehat
- Evaluasi Hasil (outcome
evaluation)
ΓΌ Evaluasi apakah terdapat perubahan
atas mortalitas dan morbiditas penyakit
ΓΌ Apakah angka insidens dan prevalensi
dapat dipengaruhi oleh program.
ΓΌ Manfaat sosial apa yang didapat
0 komentar:
Posting Komentar